Pada suatu pagi, di luar kota Huai Lai, kurang lebih lima puluh li
sebelah barat laut kota raja Peking, di atas Tembok Besar yang
sunyi sepi karena di situ bukan merupakan pos penjagaan, seorang
pria berusia sekitar tiga puluh lima tahun nampak duduk termenung
seorang diri.
ある朝、王都北京の大きな湖の西側およそ五十里の懐来県の郊外にある長城の上で、35歳くらいの男がひとり物思いにふけって座っていた。そこは守備隊の駐屯地ではないので、静かでひっそりとしていた。
Kabut pagi menyelimuti Tembok Besar, dan perlahan-lahan sinar matahari yang muncul di timur mulai mengusir kabut itu.
朝霧が長城をつつんでいたが、東から現れた太陽の光がゆっくりと霧を追い払い始めた。
Perlahan-lahan kabut itu bergerak, membubung ke atas dan menipis
sehingga akhirnya mulailah nampak pemandangan indah dari atas
tembok.
tembok.
霧は、ゆっくりと上の方へ移動し、次第に薄くなり、ついには長城の上からの絶景が見え始めた。
Bukit-bukit dan jurang-jurang, dan tembok besar melingkar-lingkar di antara bukit-bukit.
山や谷、そして長城は山々の間を曲がりくねっていた。
Indah sekali!
なんという美しい眺めだ。
Tembok Besar itu masih dilanjutkan pembangunannya, namun
letaknya sudah jauh dari situ, tidak kurang dari ratusan li.
そこから数百里以上離れた所では、まだ長城の建設が行われているのだった。
membubung 上へあがっていく
jurang 谷
Tembok Besar Selaksa Li 万里の長城